Omet Komat Kamit: Lain-Lain

#10Resolusi2013

Postingan ini agak ironis memang dengan postingan gue sebelumnya, baca yang ini. Tapi bodo amatlah...

Beberapa hari yang lalu gue iseng ikutan sebuah kuis yang diadain oleh akun twitter @bancikuis. Caranya gampang, kamu cuma tinggal ngirimin #10Resolusi2013 ke email bancikuis@gmail.com, paling lambat tanggal 2 Januari 2013 jam 12.00 (yap, jadi kalo mau ikutan sekarang udah telat).

Gue harap gue bisa menang, yah itung-itung kejutan awal tahun lah. Jujur, sampe sekarang gue masih ga tau hadiahnya apaan. Meski yang bikin kuis adalah @bancikuis, gue harap sih hadiahnya bukan satu set perlengkapan make up, kecrekan, apalagi sebuah daster dengan motif kembang-kembang.

Okeh, sambil nunggu pemenang yang bakal diumumin besok, buat yang penasaran dengan apa yang udah gue kirimin ke @bancikuis, berikut adalah copy-paste email gue :

Dear nci,

Ini #10Resolusi2013 gue ya :

1. Gue pengen ganti status di KTP yang tadinya BELUM KAWIN menjadi KAWIN sekaligus mau bikin buku yang ga bakal gue jual ke toko-toko buku. Dan judul buku tersebut adalah BUKU NIKAH. Jangan kuatir, calon istri gue udah ada kok.

2. Gue mau nyobain open mic. Yap, selama ini gue selalu ga punya nyali buat open mic. Karena gue pikir open mic itu susah. Selama ini gue selalu takut bakal diketawain ketika gue open mic, soalnya gue kan ga lucu.

3. Gue pengen manggung bareng band baru gue. Udah lama gue ga ngerasain berdiri di panggung sambil maenin alat musik, semoga bareng band baru gue, gue bisa merasakannya lagi.

4. Gue pengen lebih ngeksisin blog. Gue merasa selama ini blog gue udah ga terawat. Mudah-mudahan di tahun depan blog gue bisa lebih update.

5. Gue pengen lebih rajin beribadah. Belakangan gue merasa kalo gue udah semakin jauh dari ajaran agama yang gue anut. Gue takut mati. Dan gue takut ketika gue mati gue ga punya bekal apa-apa yang bisa gue bawa mati.

6. Mendapat pekerjaan yang lebih baik. Gue rasa ini resolusi yang standar. Resolusi yang hampir sama seperti kebanyakan orang.

7. Gue pengen punya rumah sendiri. Entah bagaimanapun caranya selama ga bertentangan dengan aturan baik yang di buat oleh manusia ataupun oleh Tuhan. Pokoknya gue pengen punya rumah pribadi.

8. Gue pengen liburan bareng orang-orang tersayang ke tempat yang jauh yang belum pernah gue kunjungi sebelumnya.

9. Gue pengen banyak-banyak berkarya. Karya apapun itu. Setidaknya dengan begitu gue bisa menjauh dari hal-hal yang berbau negatif.

10. Mungkin ini resolusi tersimple dan terpenting yang bakal gue wujudin di awal tahun, yaitu : MENGGANTI KALENDER 2012 DENGAN KALENDER 2013.

Begitulah kira-kira #10Resolusi2013 gue. Sebenernya masih banyak yang pengen gue tulis di sini, tapi sayang kuotanya terbatas. Agak kemaruk memang. Maklumlah, bikin resolusi itu kan gratis, mewujudkannya yang mahal.

Sekian dari gue.

Thanks,

Omet

Rabu, Januari 02, 2013
2 Comments

Tahun Baru, Resolusi Lama...

Lain-Lain

Wuih... bentar lagi kita mau ngerayain malem tahun baru lagi nih. Perasaan baru kemaren kita ngerayain malam pergantian tahun, eh sekarang udah mau ngerayain lagi. Ternyata waktu satu tahun itu cepet banget berlalu ya. Itu artinya bertambah satu tahun lagi dong usia kalender yang kita pake. Selamat ulang tahun ya nder... *salim* *ngomong sama kalender*

Gue denger-denger tahun ini bakal ada Car Free Night ya? Hmm.. kayaknya malem pergantian tahun kali ini bakalan seru nih... Kapan lagi coba, ada mobil gratis malem-malem? Hehehe...

Well... yang pasti, entah kalian setuju atau ga, entah mengapa gue merasa kalo satu tahun ini berasa singkat banget. Berbeda ketika kita lagi nugguin tanggal gajian, waktu sehari aja berasa seperti puluhan tahun lamanya. Lama banget. (Ah sialan... malah jadi curhat).

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, ketika tahun yang lama mau berganti ke tahun yang baru, orang-orang biasanya pada sibuk merancang resolusi untuk tahun depan. Ada yang pengen beli rumah baru, dapet pekerjaan baru, punya pacar baru, atau apapun yang biasanya serba baru. Beda orang tentu berbeda juga resolusinya. Lantas apa resolusi gue sendiri di tahun baru ini (selain resolusi untuk mengganti kalender yang lama dengan kalender yang baru. Hahaha...). Jujur, sampe detik ini gue masih bingung dan sama sekali belum terlintas sedikitpun di kepala gue apa yang mau gue jadiin resolusi buat tahun depan. Ga, ini bukan berarti gue ga punya resolusi gue juga ga punya motivasi buat jadi lebih baik. Gue pikir selama ini apalah artinya sebuah resolusi. Berdasarkan pengalaman gue, selama beberapa tahun terakhir, resolusi gue hampir selalu sama dari tahun ke tahun. Kerena bisa dibilang, setiap berganti tahun kurang lebih gue cuma tinggal meng-copy-paste resolusi dari tahun-tahun sebelumnya. Yap, kenapa bisa demikian? Terus selama ini gue ngapain aja? Apakah itu artinya resolusi gue selama ini sama sekali ga ada yang berhasil? Okeh, gue jelasin...

Kenapa bisa demikian? Terus selama ini gue ngapain aja?

Gue rasa sebuah hal yang manusiawi. Yah, namanya juga gue manusia, sama seperti manusia-manusia pada umumnya. Ketika sesuatu lagi ngetrend dan lagi hangat dibicarakan, biasanya agar ga dibilang ketinggalan kita pun akhirnya ikut-ikutan. Iya, awalnya gue cuma iseng ikut-ikutan trending topic bikin resolusi yang biasanya jadi tradisi ketika momen pergantian tahun. Kebanyakan orang (termasuk gue), biasanya selalu bersemangat untuk membuat resolusi-resolusi pada saat menjelang tahun baru atau di minggu-minggu pertama di tahun yang baru. Biasanya (termasuk gue juga), seiring waktu berjalan, Januari berganti Februari, Februari berganti Maret, Maret berganti April, dan seterusnya, justru malah semakin lupa dengan apa yang udah kita rencanakan di awal tahun. Biasanya (lagi-lagi termasuk gue), adalah orang-orang yang terlalu malas dan sok sibuk buat mewujudkan resolusi-resolusi yang udah kita rancang. Hingga akhirnya, ada yang sadar dan ada yang ga (gue termasuk yang ga sadar), ternyata tahun udah mau berganti lagi, sedangkan reolusi yang telah kita rancang masih aja kita anggurin.

Apakah itu artinya resolusi gue selama ini sama sekali ga ada yang berhasil?

Ga semua, ada beberapa resolusi gue yang terwujud, ada juga yang justru malah gue pikir udah ga berlaku lagi, karena prioritas resolusi tersebut dirasa udah ga penting lagi, dan yang lainnya gue sisain buat tahun depan, kalo ga terwujud, ya berarti buat tahun depannya lagi. Hehehe...

Jadi begitulah, gue sendiri juga ga nyalahin dengan mereka-mereka yang sedang sibuk bikin resolusi buat tahun depan, toh itu udah jadi hak mereka, dan gue juga ga berhak apa-apa ngelarang. Tanpa maksud menggurui, gue cuma bisa ngasih pesan : "Janganlah terlalu banyak membuat resolusi, apalagi resolusi tersebut terlalu muluk-muluk dan ga diimbangi dengan kemampuan kita. Karena ketika apa yang kita harap-harapkan tersebut gagal terwujud, efeknya akan sangat mengecewakan buat kita sendiri. Dan, Ketika resolusi tersebut telah dibuat dan tahun mulai berjalan, janganlah terlalu terpaku dan ngoyo dengan resolusi yang telah kita rancang, ada baiknya sedikit kita berekplorasi. Karena gue yakin, banyak hal spontan diluar rencana kita yang justru malah lebih penting dan lebih dibutuhkan ketimbang apa yang ada di dalam daftar resolusi kita..."

Okeh... SELAMAT TAHUN BARU ya...

Senin, Desember 31, 2012
0 Comments

Mending Lo Pikir-Pikir Lagi Deh Kalo Mau Ngerokok

Lain-Lain

Kamis, Januari 26, 2012
0 Comments

5 Kekuatan Dalam Sebuah Lagu

Lain-Lain

1). Tema

Seperti yang kita tau, bukan sebuah rahasia lagi bila lagu dengan tema cinta memang selalu tetap menjadi nomer satu. Entah itu tema sedang jatuh cinta, putus cinta, patah hati karena cinta atau pun cinta yang bertepuk sebelah tangan. Bisa dibilang lagu dengan tema cinta sifatnya universal sehingga bisa diterima oleh semua kalangan. Meski demikian, lagu-lagu dengan tema selain cinta masih tetap memiliki tempat di hati para penikmat musik. Misal lagu dengan tema : sosial politik, nasionalisme, atau pun lagu dengan tema yang enteng dan ga penting lainnya.

2). Lirik

Lirik dalam sebuah lagu merupakan unsur penting yang mempengaruhi bagus tidaknya sebuah lagu. Biasanya lagu dengan lirik yang sederhana serta to the point akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh kuping Indonesia ketimbang lagu dengan lirik yang menggunakan bahasa-bahasa yang njlimet (bahasa yang hanya si penulisnya dan Tuhan yang tau). Sebab dengan lirik inilah kita akan tau, apa yang ingin penulis sampaikan. Dengan kekuatan lirik ini jugalah si penulis bisa membuat para pendengarnya turut larut ke dalam suasana apa yang penulis pikirkan.

3). Aransemen / musik

Aransemen atau musik disini bertugas sebagai pendukung lirik agar suasana yang penulis ingin sampaikan lebih hidup. Meskipun ga ada aturan baku dalam hal ini, menurut gue aransemen atau musik yang bagus ga selalu harus dibubuhi dengan skill-skill atau teknik permainan tingkat dewa disepanjang lagu, cukup seperlunya saja sesuai dengan tema. Misal, lagu dengan tema lirik cinta akan lebih ngena di hati bila dibalut dengan musik yang slow dan lembut. Begitu juga lagu dengan tema-tema pemberontakan akan lebih hidup bila di dukung dengan alunan musik yang gahar.

4). Cara penyampaian / penjiwaan

Bayangka bila dalam sebuah lagu dengan tema lirik patah hati dinyanyikan sambil tertawa, atau sebaliknya sebuah lagu dengan tema lirik ceria dinyanyikan sambil nangis-nangis. Sebagai pendengar yang berjiwa sehat, maka apa yang kamu pikirkan bila lagu-lagu tersebut disampaikan dengan cara demikian? Saya rasa kamu akan sependapat dengan pemikiran saya "vokalisnya edan".

5). Si penyampai / penyanyi

Menjadi penyampai lagu atau penyanyi bukanlah hal yang mudah, bisa juga dibilang ini merupakan sebuah tugas yang berat. Sebab ditangan penyanyi inilah nasib sebuah lagu dipertaruhkan. Bila seorang penghasil suara yang memang punya kualitas dari sononya, maka lagu apapun yang dibawakan olehnya akan terasa enak. Tapi sebaliknya, jika sebuah lagu bagus dibawakan oleh orang yang dianugerahi suara ancur, maka dapat dipastikan lagu tersebut bakal ikutan ancur.

Minggu, Desember 18, 2011
0 Comments

7 Serba Angka 2 di Final Sea Games ke-26 Cabang Sepak Bola

Lain-Lain

Rabu, November 23, 2011
0 Comments

Hidup Bukanlah Mimpi Buruk

Lain-Lain

Minggu, November 20, 2011
0 Comments

Ngomongin Nikah

Lain-Lain

Kalo ngomongin masalah yang satu ini rasanya sama saja menyentuh sisi sensitif beberapa orang yang sampai detik ini masih berstatus jomblo ngenes. Tapi sumpah, demi Gunung Karang dan seisinya, sama sekali saya tak berpikiran untuk mengarah kesana apa lagi berniat untuk mencederai perasaan kaum jomblo ngenes. Toh status saya juga masih single, single hanya kalo lagi BAB. (Bayangin aja coba kalo BAB dengan sistem ganda campuran).

Okeh.. langsung tunjep poin aja deh..

Entah ada hubungannya atau tidak, musim hujan itu identik dengan musimnya orang kawin.. ehm.. maksud saya nikah, sehingga musim hujan kali ini seakan-akan mereka kompak untuk berlomba-lomba menikah. Betapa tidak coba? Dalam kurun waktu sebulan belakangan ini, mata dan kuping saya rasanya tak jemu-jemu melihat dan mendengar kalimat 'Eh.. tau ga.. si anu mau nikah lho..'. Dan yang bisa kita lakukan selain mengucapkan kalimat 'Selamat ya..', saya yakin bakal ada 2 reaksi spontan lainnya yang mendadak terlintas dipikaran kita khususnya untuk fakir pekerjaan alias pengangguran dan fakir cinta alias jomblo. Pertama, kalo si anu mau nikah, otomatis sebagai teman yang baik dan demi tuntutan sosial maka kita diwajibkan untuk kondangan. Seperti yang kita tau, kondangan itu pake duit, dan masalahnya adalah : yang nikah bulan ini keroyokan alias buanyak banget. Tekor-tekor deh. Yang kedua, ini masalah harga diri, mendengar teman-teman kita mengakhiri masa lajangnya, sedangkan kita sendiri masih belum laku-laku maka rasanya seperti diingatkan bahwa udah waktunya juga buat kita untuk mengakhiri masa lajang kita. Terlebih jika ditodong oleh sebuah pertanyaan 'Nah.. kamu kapan mau nyusul nih?'. Singkat, pelan namun dalem banget. Menyedihkan ga sih?

Okeh, menikah memang sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang telah memenuhi syarat. Buat kita yang masih jomblo, bersabarlah.. Tuhan mungkin udah mempersiapkan jodoh yang pantas buat kita, dan perlu kita lakukan hanyalah mempersiapakan diri kita sebaik mungkin agar kita lebih layak untuk dicintai dan dijadikan pasangan oleh orang yang kelak akan mendampingi hidup kita.

Buat yang udah, sedang atau mau nikah di bulan-bulan ini, SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU YA.. Maaf saya ga bisa ikutan mencicipi lawuh medang kalian... hehe... O iya.. Kalo memang bisa dan sempat, boleh lah upload jenang atau wajiknya ke internet, biar bisa saya download dari sini. Haha..

Sekian tulisan dari saya. Terima kasih.

Tulisan ini juga bisa dibaca di : Pojok Cipecang

Sabtu, November 19, 2011
2 Comments

Sumpah Pemuda dan Sampah Pemuda

Lain-Lain

Pertama-tama sebagai anak muda gue mau ngucapin 'Selamat Hari Sumpah Pemuda' yang kebetulan jatuh pada hari ini. Buat yang belum tau, ternyata sumpah pemuda udah diserukan sejak 83 tahun silam, kira-kira seumuran sama alm kakek gue kali ya kalo masih idup. Lumayan udah tua juga ya?

Okeh.. untuk sekedar menyegarkan kembali ingatan kita tentang isi Sumpah Pemuda, maka berikut gue akan menuliskannya kembali :

Pertama :
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Gimana setelah membaca kembali isi Sumpah Pemuda di atas? Ngerasa miris ga sih sama keadaan yang dialami oleh anak muda jaman sekarang? Perbandingan pemuda yang sampe sekarang masih sesuai dengan makna Sumpah Pemuda sama yang malah justru jadi Sampah Pemuda bedanya cuma tipis.

O iya, sebelum gue bahas lebih jauh mungkin ada sebuah pertanyaan tentang : apa sih Sampah Pemuda itu? Eniwei, gue pribadi mendefinisikan Sampah Pemuda tersebut sebagai pribadi yang apatis, masa bodoh dengan keadaan sekitar, masa depan, serta tanah air dan hobi melanggar peraturan baik yang dibuat manusia ataupun Tuhan. Dan yang pasti sangat bertentangan dengan makna Sumpah Pemuda.

Yap, mau ngaku atau ga, tanpa kita sadari bahwa ngobat, mabok-mabokan, seks bebas, bikin onar serta beberapa bentuk tindakan lainnya yang ga taat sama peraturan itu enak buat dilakukan bukan? Dan lebih parahnya lagi hal-hal demikian udah kita anggap bukan sebagai hal yang tabu lagi, dan ga sedikit pula pemuda yang ga takut sama resiko yang ditimbulkan, malah sebagian dari mereka menjadikan tindakan negatif tadi sebagai sebuah hobi.

Dan yang sangat memprihatinkan lagi adalah, anak muda jaman sekarang yang hobi banget tawuran. Ini sungguh sangat bertentangan sekali dengan isi Sumpah Pemuda. Tidakah sangat menyedihkan sekali bila para pendahulu kita tau apa yang telah mereka perjuangkan dengan segenap tumpah darah ternyata sekarang justru malah dinodai oleh hadirnya Sampah Pemuda.

Yah, namanya juga sampah, ga selamanya ga berguna bukan? Tinggal pinter-pinter kitanya aja untuk mengolahnya agar bisa kembali bermanfaat dan bisa dipake lagi.

Semoga tulisan ini bermanfaat.