Heavy Birthday

Senin, Oktober 05, 2015

Heavy Birthday

Pada dasarnya ulang tahun adalah penambahan satu angka pada usia kita sekaligus pengurangan satu tahun masa dalam hidup kita. Entah bagaimana sebaiknya kita menyikapinnya, mesti seneng karena kita masih diberi kesempatan untuk hidup, atau malah mesti sedih karena kita bertambah tua dan jatah umur kita berkurang.

Bagi sebagian orang berpendapat bahwa hari ulang tahun adalah hal yang wajib untuk dirayakan. Entah apanya yang dirayakan, karena tanpa disadari bahwa sebenernya di balik momen yang dianggap membahagiakan tersebut ada satu hal yang bagi saya yang cukup menakutkan, yaitu pengurangan masa hidup. Tapi ada juga orang yang berpendapat bahwa hari ulang tahun itu biasa aja, sama seperti hari-hari yang lain, nggak ada yang istimewa, seperti saya misalnya. Saya sendiri sih mungkin lebih memilih buat banyak-banyakin bersyukur aja. Masih diberi kesempatan buat hidup dalam keadaan sehat, bukankah merupakan sebuah hal yang wajib banget buat disyukuri?

Sesuai dengan namanya : ulang tahun, seharusnya di hari itu kita berhak diberi kesempatan untuk bisa mengulangi tahun-tahun yang udah pernah kita lewati, setidaknya sehari aja kita bisa memutar kembali tahun-tahun yang kita anggap kurang memuaskan untuk kemudian kita perbaiki, semacam remedial gitulah. Sehingga nggak muncul yang namanya penyesalan di tahun-tahun yang sedang kita jalani sekarang. Hahaha... Tapi sayang, sekali lagi ulang tahun hanyalah sebuah istilah. Tetap di hari itu nggak ada tahun yang bisa kita ulangi.

Berbicara tentang ulang tahun, biasanya identik dengan makan-makan, kado dan perlakuan istimewa bagi orang yang sedang ulang tahun. Entah siapa yang pertama kali memulainya. Seseorang yang sedang berulang tahun diwajibkan untuk mentraktir teman-temannya, sedangkan teman-temannya yang ditraktir tadi diwajibkan untuk memberi kado kepada yang sedang berulang tahun, paling tidak mengucapkan pengharapan atau doa terbaiklah buat yang sedang berulang tahun. Meskipun di hari-hari biasa kita juga sering mentraktir orang lain atau pun diberi kejutan, tapi di hari ulang tahun kedua hal tersebut menjadi lebih berasa spesial. Dan semua itu akan benar-benar disebut spesial ketika kita diceplokin pake telor oleh teman-teman kita. (Tapi sependek ingatan saya, belum pernah sekali pun ulang tahun saya dirayakan dengan acara ceplok-ceplok telor segala oleh teman-teman. Mungkin teman-teman saya nggak ada yang rela ngeluarin modal beli telor buat diceplokin ke saya kali yah... Atau jangan-jangan selama ini saya memang sama sekali nggak punya teman... Atau mungkin saya ini punya teman tapi mereka emang pada nggak peduli aja kali ya... Hahaha...)

Entah mengapa saya merasa semakin usia kita banyak, ulang tahun itu semakin nggak ada artinya. Nggak penting buat dirayain. Saya merasa ulang tahun belakangan ini menjadi hari yang semakin biasa aja, nggak ada yang spesial, nggak ada kejutan, bahkan ucapan selamat ulang tahun paling-paling hanya saya dapatkan dari isteri saya seorang, sisanya paling-paling ucapan selamat berbentuk email spam dari situs-situs jejaring sosial yang saya punya. Karena beberapa tahun belakangan ini saya memang merahasiakan ulang tahun saya dan cuma isteri saya doang orang yang tau hari kelahiran saya. Jadi, semakin sedikit yang ngasih ucapan, maka semakin sedikit juga yang mendoakan saya. Dengan begitu, kalo seandainya isteri saya lupa, ya udah... nggak ada orang yang ngucapin apalagi ngedo'ain saya. Hahaha... Tapi saya yakin sih, ucapan dan doa tulus dari satu orang doang (isteri saya) juga udah cukup buat didengar dan dikabulkan oleh Tuhan. Dari pada banyak yang ngedoain dengan doa yang macem-macem nanti Tuhan malah jadi bingung memilih yang mana duluan yang mesti dikabulkan. Hahaha... Astaghfirullahal'adzim...

Di usia saya yang udah seperampat abad lebih ini, saya sih nggak berharap banyak-banyak. Nggak berharap dapet banyak ucapan, kejutan apalagi kado. (Tapi kalo ada yang mau ngasih sih saya terima aja dengan senang hati. Hahaha...) Harapan saya cuma satu : 'Semoga Tuhan memberikan saya dan orang yang saya sayangi serta menyayangi saya diberi kesehatan dan kebahagian selalu', sebab tanpa kesehatan dan kebahagiaan, harapan dan doa saya yang lain nggak akan berarti apa-apa. Sisanya, saya yakin Tuhan lebih hafal semua lafalan doa tulus saya yang hampir setiap hari saya panjatkan kepada-Nya.

O iya, baru sadar, dari tadi saya tumben banget banyak ngetik 'Hahaha...' untuk mewakili ekspresi ketawa saya. Mungkin karena hari ini saya lagi ulang tahun kali yah, jadi mesti banyak-banyakin ketawa biar keliatan kayak orang yang lagi happy.

Baca juga

2 komentar

Featured Post

Catatan Hati Seorang Pengendara Sepeda Motor

Hampir lima tahun sudah saya menjadi pengguna setia jalanan di Jakarta, hampir lima tahun juga saya mulai membiasakan diri untuk menik...

Like us on Facebook

Ads