Dari dulu kita masih kaya gini aja... Kamu nggak mau masuk ke hati aku, aku juga nggak boleh masuk ke hati kamu. Padahal dari dulu aku udah membuka pintu hati aku lebar-lebar cuma buat
kamu. Tapi kenapa kamu malah keluar masuk ke hati yang lain?
Mungkin semua kebodohanku, nggak pernah punya nyali buat mengetuk pintu hatimu.
Karena aku takut kalau ternyata di dalam hati kamu sudah ada yang mengisi. Sebenernya, bisa saja aku mencoba mendobrak pintu hati kamu, tapi lagi-lagi aku tak pernah punya nyali. Entah mengapa aku lebih suka menunggu dengan setia di depan pintu hati kamu, menunggu
dan berharap kamu sendiri yang akan membukakan pintu hati kamu dan mempersilakan aku masuk.
Mungkin kamu nggak pernah tau bagaimana rasanya berada di sini, di luar
hati kamu. Betapa dingin ini begitu menyiksaku.
Ijinkan aku masuk. Beri aku kesempatan sekali saja dalam hidupku untuk
bisa menempati hati kamu. Aku sangat lelah berada di sini.
Salah bila kamu pikir aku hanya datang untuk sekedar bertamu, yang masuk untuk kembali keluar begitu saja, tapi aku datang untuk mengisi ruang hatimu.
Aku janji, aku akan merapikannya, menjaganya, dan merawatnya.
Aku terlalu yakin bahwa di dalam hatimulah akan kutemukan kenyamanan,
kedamaian serta kebahagian. Untuk membuktikannya, ijinkanlah aku memasuki pintu hati kamu.
- Senin, Februari 11, 2013
- 3 Comments