Tapi Ini Bukan Tentang Sebuah Gitar
Senin, Juni 16, 2025Seiring waktu, makin sering gue perhatiin lebih detail, gue malah makin jatuh hati sama gitar ini. Yang tadinya cuma suka dari bentuknya, lama kelamaan gue jadi suka juga dengan karakter suaranya. Gak tau kenapa nyaman aja pas gue pegang, dan warna suara yang dihasilkan juga cocok di kuping gue, gak terlalu bright, gak terlalu warm. Selama ini gue salah, ternyata gitar ini lain daripada yang lain. Buat gue yang seorang pemula, gitar ini nyaris tanpa cela. Seketika itu juga gue berkhayal suatu saat gua berharap bisa memilikinya, meskipun bekas.
Waktu pertama kali gue denger temen gue udah bosen sama gitar itu, kebayang gak sih betapa senengnya gue. Itu artinya kesempatan buat memiliki gitar favorit terbuka lebar. Cuma yang jadi kendala saat itu adalah: gue belum punya apa-apa buat menebusnya. Akhirnya mau gak mau gue harus bersabar sambil menyisikan sedikit demi sedikit yang gue punya, dengan harapan bisa segera untuk meminang gitar inceran gue itu. Gue percaya, sesuatu yang gue suka banget, layak buat diperjuangin.
Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba, hari di mana gue merasa udah siap buat memilki gitar tersebut. Tapi apa yang terjadi? Gue justru malah kaget, ternyata gitar tersebut baru aja berpindah tangan tanpa sepengetahuan gue. Dan yang bikin gue makin nyesek adalah, pemilik baru gitar tersebut adalah sahabat gue juga. Dan pada akhirnya, gue cuma bisa liat doang tapi gak bisa memiliki. Padahal dari awal cuma gitar itu yang gue pengen.
.
.
.
.
Tapi ini bukan tentang sebuah gitar :(
0 komentar