Pintu

Senin, Februari 11, 2013

Dari dulu kita masih kaya gini aja... Kamu nggak mau masuk ke hati aku, aku juga nggak boleh masuk ke hati kamu. Padahal dari dulu aku udah membuka pintu hati aku lebar-lebar cuma buat kamu. Tapi kenapa kamu malah keluar masuk ke hati yang lain?

Mungkin semua kebodohanku, nggak pernah punya nyali buat mengetuk pintu hatimu. Karena aku takut kalau ternyata di dalam hati kamu sudah ada yang mengisi. Sebenernya, bisa saja aku mencoba mendobrak pintu hati kamu, tapi lagi-lagi aku tak pernah punya nyali. Entah mengapa aku lebih suka menunggu dengan setia di depan pintu hati kamu, menunggu dan berharap kamu sendiri yang akan membukakan pintu hati kamu dan mempersilakan aku masuk.

Mungkin kamu nggak pernah tau bagaimana rasanya berada di sini, di luar hati kamu. Betapa dingin ini begitu menyiksaku.

Ijinkan aku masuk. Beri aku kesempatan sekali saja dalam hidupku untuk bisa menempati hati kamu. Aku sangat lelah berada di sini.

Salah bila kamu pikir aku hanya datang untuk sekedar bertamu, yang masuk untuk kembali keluar begitu saja, tapi aku datang untuk mengisi ruang hatimu. Aku janji, aku akan merapikannya, menjaganya, dan merawatnya.

Aku terlalu yakin bahwa di dalam hatimulah akan kutemukan kenyamanan, kedamaian serta kebahagian. Untuk membuktikannya, ijinkanlah aku memasuki pintu hati kamu.


Nb : Coretan ini gue dedikasikan untuk orang-orang yang masih setia menunggu seseorang, untuk mereka yang masih percaya bahwa cinta itu butuh pengorbanan, meski terkadang harus siap jadi korban.


Baca juga

3 komentar

Featured Post

Catatan Hati Seorang Pengendara Sepeda Motor

Hampir lima tahun sudah saya menjadi pengguna setia jalanan di Jakarta, hampir lima tahun juga saya mulai membiasakan diri untuk menik...

Like us on Facebook

Ads