Ngomongin Nikah

Sabtu, November 19, 2011

Kalo ngomongin masalah yang satu ini rasanya sama saja menyentuh sisi sensitif beberapa orang yang sampai detik ini masih berstatus jomblo ngenes. Tapi sumpah, demi Gunung Karang dan seisinya, sama sekali saya tak berpikiran untuk mengarah kesana apa lagi berniat untuk mencederai perasaan kaum jomblo ngenes. Toh status saya juga masih single, single hanya kalo lagi BAB. (Bayangin aja coba kalo BAB dengan sistem ganda campuran).

Okeh.. langsung tunjep poin aja deh..

Entah ada hubungannya atau tidak, musim hujan itu identik dengan musimnya orang kawin.. ehm.. maksud saya nikah, sehingga musim hujan kali ini seakan-akan mereka kompak untuk berlomba-lomba menikah. Betapa tidak coba? Dalam kurun waktu sebulan belakangan ini, mata dan kuping saya rasanya tak jemu-jemu melihat dan mendengar kalimat 'Eh.. tau ga.. si anu mau nikah lho..'. Dan yang bisa kita lakukan selain mengucapkan kalimat 'Selamat ya..', saya yakin bakal ada 2 reaksi spontan lainnya yang mendadak terlintas dipikaran kita khususnya untuk fakir pekerjaan alias pengangguran dan fakir cinta alias jomblo. Pertama, kalo si anu mau nikah, otomatis sebagai teman yang baik dan demi tuntutan sosial maka kita diwajibkan untuk kondangan. Seperti yang kita tau, kondangan itu pake duit, dan masalahnya adalah : yang nikah bulan ini keroyokan alias buanyak banget. Tekor-tekor deh. Yang kedua, ini masalah harga diri, mendengar teman-teman kita mengakhiri masa lajangnya, sedangkan kita sendiri masih belum laku-laku maka rasanya seperti diingatkan bahwa udah waktunya juga buat kita untuk mengakhiri masa lajang kita. Terlebih jika ditodong oleh sebuah pertanyaan 'Nah.. kamu kapan mau nyusul nih?'. Singkat, pelan namun dalem banget. Menyedihkan ga sih?

Okeh, menikah memang sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang telah memenuhi syarat. Buat kita yang masih jomblo, bersabarlah.. Tuhan mungkin udah mempersiapkan jodoh yang pantas buat kita, dan perlu kita lakukan hanyalah mempersiapakan diri kita sebaik mungkin agar kita lebih layak untuk dicintai dan dijadikan pasangan oleh orang yang kelak akan mendampingi hidup kita.

Buat yang udah, sedang atau mau nikah di bulan-bulan ini, SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU YA.. Maaf saya ga bisa ikutan mencicipi lawuh medang kalian... hehe... O iya.. Kalo memang bisa dan sempat, boleh lah upload jenang atau wajiknya ke internet, biar bisa saya download dari sini. Haha..

Sekian tulisan dari saya. Terima kasih.







Tulisan ini juga bisa dibaca di : Pojok Cipecang

Baca juga

2 komentar

Featured Post

Catatan Hati Seorang Pengendara Sepeda Motor

Hampir lima tahun sudah saya menjadi pengguna setia jalanan di Jakarta, hampir lima tahun juga saya mulai membiasakan diri untuk menik...

Like us on Facebook

Ads