- Kamis, Agustus 16, 2012
- 0 Comments
Mendadak seekor gajah bunting obesitas yang baru tesengat lebah bertengger di pelupuk mataku...
Menari-nari tanpa peduli jutaan ton memberatkan mataku... aku hanya diam...
Semakin lama semakin gajah bunting obesitas tersengat lebah itu berjoget seperti kesetanan...
Lagi lagi aku hanya terdiam menyaksikan apa yang tengah terjadi sambil ngemil obat nyamuk bakar sisa semalam...
Waktu terus bergerak maju, menghabiskan sisa-sisa kesabaranku... Ku hunuskan sebilah sedotan ke arahnya...
Kini tak ada lagi makhluk pengganggu malam-malamku...
Menari-nari tanpa peduli jutaan ton memberatkan mataku... aku hanya diam...
Semakin lama semakin gajah bunting obesitas tersengat lebah itu berjoget seperti kesetanan...
Lagi lagi aku hanya terdiam menyaksikan apa yang tengah terjadi sambil ngemil obat nyamuk bakar sisa semalam...
Waktu terus bergerak maju, menghabiskan sisa-sisa kesabaranku... Ku hunuskan sebilah sedotan ke arahnya...
Kini tak ada lagi makhluk pengganggu malam-malamku...
- Senin, Agustus 13, 2012
- 2 Comments
Aku mencintaimu seperti bola...
Aku akui bukan hanya aku sendiri...
Tapi banyak yang lain yang berusaha mengejar dan berebut untuk bisa mendapatkan hati kamu...
Meski harus ku berpeluh, berbentur, bahkan terjatuh sekalipun, semua takkan menghentikan langkahku untuk mendapatkanmu...
Aku mencintaimu seperti bola...
Aku sadari tak mudah untuk aku bisa memilikimu seutuhnya, begitu banyak rintangan yang harus ku hadapi, belum lagi dari orang-orang yang berusaha merebutmu dariku..
Tapi entah mengapa, setelah sekian lama aku menjaga dan mempertahankanmu, dengan begitu mudahnya aku merelakanmu kepada orang lain disana, seseorang yang berdiri bebas menunggu kedatanganmu, seseorang yang aku bisa percaya dan berhak menerima umpan dariku... Seseorang mungkin yang lebih sanggup mempertahankan kamu lebih lama dan bisa membawamu ke sana lebih dari yang ku mampu... Ya, mungkin inilah saat yang tepat untukku melepaskanmu...
Mungkin memang benar... Aku benar-benar mencintaimu seperti bola...
Aku mungkin memang harus menendangmu sekeras dan sejauh mungkin ke depan sana dari jantung pertahanan cintaku... Karena aku terlalu takut suatu saat nanti kau akan merobek jaring-jaring hatiku... Aku takut karena itu akan sangat menyakitkan buatku...
*Buat orang-orang yang merelakan orang yang dicintai untuk orang lain, karena mereka percaya bahwa orang yang kita cintai akan lebih bahagia bukan bersama kita, tapi bersama orang lain*
Aku akui bukan hanya aku sendiri...
Tapi banyak yang lain yang berusaha mengejar dan berebut untuk bisa mendapatkan hati kamu...
Meski harus ku berpeluh, berbentur, bahkan terjatuh sekalipun, semua takkan menghentikan langkahku untuk mendapatkanmu...
Aku mencintaimu seperti bola...
Aku sadari tak mudah untuk aku bisa memilikimu seutuhnya, begitu banyak rintangan yang harus ku hadapi, belum lagi dari orang-orang yang berusaha merebutmu dariku..
Tapi entah mengapa, setelah sekian lama aku menjaga dan mempertahankanmu, dengan begitu mudahnya aku merelakanmu kepada orang lain disana, seseorang yang berdiri bebas menunggu kedatanganmu, seseorang yang aku bisa percaya dan berhak menerima umpan dariku... Seseorang mungkin yang lebih sanggup mempertahankan kamu lebih lama dan bisa membawamu ke sana lebih dari yang ku mampu... Ya, mungkin inilah saat yang tepat untukku melepaskanmu...
Mungkin memang benar... Aku benar-benar mencintaimu seperti bola...
Aku mungkin memang harus menendangmu sekeras dan sejauh mungkin ke depan sana dari jantung pertahanan cintaku... Karena aku terlalu takut suatu saat nanti kau akan merobek jaring-jaring hatiku... Aku takut karena itu akan sangat menyakitkan buatku...
*Buat orang-orang yang merelakan orang yang dicintai untuk orang lain, karena mereka percaya bahwa orang yang kita cintai akan lebih bahagia bukan bersama kita, tapi bersama orang lain*
- Senin, Juli 16, 2012
- 4 Comments
Beberapa hari ini aktifitas dunia maya gue sedikit agak berkurang. Yap, sekarang gue bakalan punya kesibukan lain di dunia nyata, kesibukan yang dibayar. Akhirnya gue menemukan juga orang yang bersedia menggaji gue atas pekerjaan yang gue kerjakan.
Bisa dibilang sekarang gue udah punya pacar lagi setelah beberapa waktu yang lalu gue putus dari mantan (kerjaan gue yang lama) dan sempet juga menikmati masa-masa jomblo (pengangguran) hingga akhirnya gue move on seperti sekarang ini.
Menjadi jomblo (pengangguran) itu sebenernya ada enak dan nggak enaknya. Enaknya kita bisa bebas ngapain aja tanpa harus terikat tanggung jawab, kita juga tentunya akan punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Intinya menjadi jomblo (pengangguran) itu merdeka. Tapi setelah gue jalani, ternyata jadi jomblo (pengangguran) dan nggak punya pacar (pekerjaan) itu nggak selamanya enak. Okeh.. gue ambil contoh : Misalnya ketika sedang ngumpul bareng temen-temen yang udah pada punya kesibukan yang digaji, jujur gue lebih sering merasa minder, rasanya seperti menjomblo seorang diri ditengah-tengah orang-orang yang udah pada punya pacar. Ngenes. Dan hal ini akan lebih ngenes lagi ketika ditodong dengan pertanyaan "Sekarang lagi kerja di mana?". Kalo gue boleh ibaratkan, pertanyaan barusan hampir mirip dengan pertanyaan "Sekarang lo lagi pacaran sama siapa?" padahal gue jomblo.
Hal lain yang nggak enak ketika lagi jomblo adalah : Nggak ada yang bisa ditunggu tiap bulannya. Yap.. jadi pengangguran itu nggak digaji.
Selama gue menjalani masa-masa jomblo dari pekerjaan, sebenernya gue nggak diem gitu aja. Gue juga sibuk kesana-kesini, tanya sana tanya sini, ngelamar sana ngelamar sini buat nyari kerjaan. Tapi hasilnya tetep nihil. Sama halnya seperti ketika kita nggak punya pasangan, sebenernya di sekitar kita banyak sekali lawan jenis yang senasib dengan kita, nggak punya pasangan, tapi entah kenapa kita nggak pernah mencoba untuk menawarkan diri atau sebaliknya, toh bukankah kita sama-sama lagi butuh dan sama-sama lagi kosong?
Gue percaya seperti halnya jodoh, dalam hal pekerjaan pun demikian, nggak usah ngoyo dikejar, jodoh takkan lari kemana, asalkan lo nggak males-malesan. Semua pasti akan indah pada waktunya, bila pada saatnya ternyata belum indah, berati apa yang lo dapatkan itu belum semua. Hmm.. bingung kan?
Ngomongin kerjaan, sekarang gue bekerja sebagai staf akuntasi di sebuah perusahaan swasta. Asal lo tau, pekerjaan ini sangat melenceng jauh dari latar belakang gue, mengingat background gue adalah lulusan sekolah tinggi kejuruan jurusan Teknik Komputer. Jadi seenggaknya setelah lulus sekolah gue diharapkan untuk bisa berkecimpung dalam dunia IT. Gue nggak ngerti entah bagaimana seorang IT bisa nyasar sampe ke akuntansi. Gue sih mau-mau aja pas dijodohin sama orang buat dapet kerjaan ini, toh gue juga lagi butuh. Sejauh ini yang gue tau seorang akuntansi itu kerjanya nyatet dan ngitungin duit tapi nggak pernah tau duit yang lagi dicatet dan diitung itu yang mana.
Pada intinya saat ini gue sedang belajar buat mencintai pacar (pekerjaan) baru gue. Meski pada awalnya gue nggak pernah berpikir sedikitpun buat berjodoh dengan kerjaan ini. Tapi sebisa mungkin gue bakal mencintai dan menyayangi pekerjaan ini dengan sepenuh hati. Gue nggak pernah peduli cocok ataupun nggak cocok, karena gue percaya bahwa kecocokan itu bukan dicari, tapi dibentuk. Dan mungkin harapan gue sama seperti harapan orang-orang baru aja menjalin hubungan : berharap inilah jodoh gue buat selamanya.
Bisa dibilang sekarang gue udah punya pacar lagi setelah beberapa waktu yang lalu gue putus dari mantan (kerjaan gue yang lama) dan sempet juga menikmati masa-masa jomblo (pengangguran) hingga akhirnya gue move on seperti sekarang ini.
Menjadi jomblo (pengangguran) itu sebenernya ada enak dan nggak enaknya. Enaknya kita bisa bebas ngapain aja tanpa harus terikat tanggung jawab, kita juga tentunya akan punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Intinya menjadi jomblo (pengangguran) itu merdeka. Tapi setelah gue jalani, ternyata jadi jomblo (pengangguran) dan nggak punya pacar (pekerjaan) itu nggak selamanya enak. Okeh.. gue ambil contoh : Misalnya ketika sedang ngumpul bareng temen-temen yang udah pada punya kesibukan yang digaji, jujur gue lebih sering merasa minder, rasanya seperti menjomblo seorang diri ditengah-tengah orang-orang yang udah pada punya pacar. Ngenes. Dan hal ini akan lebih ngenes lagi ketika ditodong dengan pertanyaan "Sekarang lagi kerja di mana?". Kalo gue boleh ibaratkan, pertanyaan barusan hampir mirip dengan pertanyaan "Sekarang lo lagi pacaran sama siapa?" padahal gue jomblo.
Hal lain yang nggak enak ketika lagi jomblo adalah : Nggak ada yang bisa ditunggu tiap bulannya. Yap.. jadi pengangguran itu nggak digaji.
Selama gue menjalani masa-masa jomblo dari pekerjaan, sebenernya gue nggak diem gitu aja. Gue juga sibuk kesana-kesini, tanya sana tanya sini, ngelamar sana ngelamar sini buat nyari kerjaan. Tapi hasilnya tetep nihil. Sama halnya seperti ketika kita nggak punya pasangan, sebenernya di sekitar kita banyak sekali lawan jenis yang senasib dengan kita, nggak punya pasangan, tapi entah kenapa kita nggak pernah mencoba untuk menawarkan diri atau sebaliknya, toh bukankah kita sama-sama lagi butuh dan sama-sama lagi kosong?
Gue percaya seperti halnya jodoh, dalam hal pekerjaan pun demikian, nggak usah ngoyo dikejar, jodoh takkan lari kemana, asalkan lo nggak males-malesan. Semua pasti akan indah pada waktunya, bila pada saatnya ternyata belum indah, berati apa yang lo dapatkan itu belum semua. Hmm.. bingung kan?
Ngomongin kerjaan, sekarang gue bekerja sebagai staf akuntasi di sebuah perusahaan swasta. Asal lo tau, pekerjaan ini sangat melenceng jauh dari latar belakang gue, mengingat background gue adalah lulusan sekolah tinggi kejuruan jurusan Teknik Komputer. Jadi seenggaknya setelah lulus sekolah gue diharapkan untuk bisa berkecimpung dalam dunia IT. Gue nggak ngerti entah bagaimana seorang IT bisa nyasar sampe ke akuntansi. Gue sih mau-mau aja pas dijodohin sama orang buat dapet kerjaan ini, toh gue juga lagi butuh. Sejauh ini yang gue tau seorang akuntansi itu kerjanya nyatet dan ngitungin duit tapi nggak pernah tau duit yang lagi dicatet dan diitung itu yang mana.
Pada intinya saat ini gue sedang belajar buat mencintai pacar (pekerjaan) baru gue. Meski pada awalnya gue nggak pernah berpikir sedikitpun buat berjodoh dengan kerjaan ini. Tapi sebisa mungkin gue bakal mencintai dan menyayangi pekerjaan ini dengan sepenuh hati. Gue nggak pernah peduli cocok ataupun nggak cocok, karena gue percaya bahwa kecocokan itu bukan dicari, tapi dibentuk. Dan mungkin harapan gue sama seperti harapan orang-orang baru aja menjalin hubungan : berharap inilah jodoh gue buat selamanya.
- Rabu, Juni 13, 2012
- 4 Comments
Entah mengapa belakangan gue merasa semakin geli melihat tingkah aktifis dunia maya khususnya para ABG yang masih labil, tiap hari isinya galauuuuuu melulu dan gak pernah ada liburnya. Kalo galau itu digaji, mereka mungkin udah pada kaya kali ya? Gak yang masih jomblo, gak yang udah punya pasangan sama aja.. sama-sama doyan mengumbar kegalauannya di media sosial. Gak jarang juga gue sering menemui ABG labil yang berdoa lewat Facebook.. Entah apa yang ada dipikiran mereka? Lo pikir Tuhan juga punya akun Facebook apa?? Yang gue takutin, media sosial lama-kelamaan bakal berubah nama menjadi media galau. Terus orang-orang yang tadinya maanfaatkan media tersebut buat bergaul malah dipake buat bergalau. Nah kalo semua orang pada sibuk bergalau sendiri-sendiri, terus siapa mau dengerin?
Melihat fenomena tersebut, dimana situs jejaring sosial hampir semua isinya dipenuhi orang-orang yang lagi galau, gue jadi punya rumusan sendiri tentang Siklus Galau yang dialami oleh ABG labil masa kini. Dan berikut adalah siklusnya :
1. Galau Jomblo
2. Galau PDKT
3. Galau Jadian
4. Galau Baru Jadian
5. Galau Ada Masalah
6. GalauRibut-ribut
7. GalauPutus/Diputusin
8. Galau Pasca Putus
9. Balik lagi ke no 1 dan seterusnya.
Terus kapan gak galaunya??
Mungkin itulah sebabnya banyak ABG labil yang pacarannya cuma sebentar tapi galaunya lamaaaaaaaaaa buangeeeeeeet...
Iya gue tau, galau itu gak dosa, galau adalah hak segala bangsa.. gak munafik gue juga pernah mengalami galau, tapi gak sampe segitunya kali...
Bagi gue, galau itu ibarat celana dalem.. semua orang punya.. tapi gak usah dipamerin di media sosial gitu kali...!!!
Melihat fenomena tersebut, dimana situs jejaring sosial hampir semua isinya dipenuhi orang-orang yang lagi galau, gue jadi punya rumusan sendiri tentang Siklus Galau yang dialami oleh ABG labil masa kini. Dan berikut adalah siklusnya :
1. Galau Jomblo
2. Galau PDKT
3. Galau Jadian
4. Galau Baru Jadian
5. Galau Ada Masalah
6. GalauRibut-ribut
7. GalauPutus/Diputusin
8. Galau Pasca Putus
9. Balik lagi ke no 1 dan seterusnya.
Terus kapan gak galaunya??
Mungkin itulah sebabnya banyak ABG labil yang pacarannya cuma sebentar tapi galaunya lamaaaaaaaaaa buangeeeeeeet...
Iya gue tau, galau itu gak dosa, galau adalah hak segala bangsa.. gak munafik gue juga pernah mengalami galau, tapi gak sampe segitunya kali...
Bagi gue, galau itu ibarat celana dalem.. semua orang punya.. tapi gak usah dipamerin di media sosial gitu kali...!!!
- Selasa, Mei 08, 2012
- 2 Comments