Pelajaran Hari Ini : Nyalakan Lampu di Siang Bolong...

Kamis, November 25, 2010

Okeh... langsung tunjep poin aja deh...

Entah apa ya gue mimpiin semalem? Sampe-sampe tadi siang gue harus berurusan sama bapak-bapak polisi. Asal tau aja sih, gue itu nggak pernah suka
sama yang namanya Pak Polisi. Okeh gue ulang lagi ya... Sampe kapanpun gue nggak akan pernah bisa suka sama PAK POLISI, kan gue bukan HOMO. :)

By the way, gue sebenernya bukan abis melakukan tindakan-tindakan konyol yang melanggar hukum kok, seperti : nyolong jemuran tetangga, memperkosa nenek-nenek jompo, atau menyimpan sabu-sabu di dalam kolor. Sebenernya gue cuma melalaikan tindakan sepele yang biasanya sering diabaikan sama pengguna sepeda motor, yaitu : menyalakan lampu utama di siang hari.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30an, berawal saat perjalanan balik dari Bekasi menuju kontrakan gue di Ujung Menteng. Sebelum melintasi kawasan Patung Garuda, mendadak dari kejauhan gue melihat segerombolan anak-anak pramuka di pinggir jalan yang lagi nyetopin sepeda motor, gue pun nggak curiga. Tapi setelah gue perhatiin lebih lanjut ternyata yang tadinya gue kira anak-anak pramuka lagi bantuin ngatur lalu lintas tadi ternyata mukanya udah pada tua-tua, malah ada juga yang jenggotan di atas bibir (dibaca : kumis). Ternyata mereka adalah bapak-bapak Polisi yang sedang melakukan operasi di jalan (entah operasi plastik atau operasi apa gue nggak tau dan gue males nanya). Tanpa gue sadar, tiba-tiba salah satu dari mereka ada yang menunjuk motor yang gue tunggangi sambil memberi aba-aba supaya gue menepi. Seperti dihipnotis akhirnya gue pun nurut.

Pak polisi : Selamat siang.
Gue : Siang.
Pak Polisi : SIM sama STNK ada?
Gue : Ada pak. (Sambil mengeluarkan 2 benda tersebut dari dalam dompet).

Jujur, gue sama sekali nggak kepikiran kalo gue bakal jadi korban tilang pada hari ini. Toh gue pake helm, spion ada, SIM sama STNK bawa, kancut pake, muka juga udah SNI. Tapi, mendadak gue kaget saat pak polisi tadi bilang : "Anda kami tilang mas... Mas tidak menyalakan lampu". Gue cuma bengong.

Selanjutnya gue disuruh untuk menghadap temennya Pak Polisi tadi yang juga seorang Polisi yang sedang memegang bolpoin sama buku yang mirip semacam nota (mungkin jabatan dia sebagai kasir). Gue disuruh nunggu giliran. Nggak berapa lama pun nama gue dipanggil, terus disodorin buku yang isinya daftar biaya denda berbagai macam pelanggaran. Dan pelanggaran yang gue lakukan di situ tertulis dengan nominal Rp. 100.000,-. Gue juga dikasih 2 pilihan, mau disidang atau diselesein di tempat. Berhubung gue orangnya nggak mau ribet, akhirnya gue pun memilih pilihan yang kedua. Gue langsung bayar cash di situ juga tanpa tawar menawar sedikitpun (karena gue pikir niatnya buat nyumbang ke dia, jadi ngasih sedekah masa pake tawar menawar sih?). Setelah tanda tangan, gue pun langsung cabut, dan baru beberapa meter gue jalan, tiba-tiba ada Pak Polisi lain yang melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan sama Bapak Polisi yang tadi udah berhasil memberhentikan gue. Untungnya kali ini gue terhipnotis lagi. Dengan pelan-pelan pun gue melintas di depan Bapak Polisi tadi, sambil berkata : "Makasih Pak...!!! Saya barusan sudah kena...!!!" Lalu ngeloyor sambil tancap gas sekenceng-kencangnya dengan muka gondok.

Sebenernya tadi gue pengen tilang balik, bapak Polisi yang mau nyetop gue untuk kedua kalinya. Gue pengen bilang "Selamat siang Pak. Bapak saya tilang karena Bapak pake helm tapi nggak pake motor...". Yah siapa tau bisa balik modal. Tapi ah... Sudahlah...

Gue emang remaja yang nggak gaul, mungkin gara-gara jarang digauli, jadi gue sama sekali nggak ngerti apa maksud dan tujuan nyalain lampu sepeda motor di siang bolong. Katanya sih buat mengurangi angka kecelakaan, tapi seberapa efektifkah nyalain lampu siang-siang bisa mengurangi angka kecelakaan? Toh sampe sekarang gue belum pernah denger berita "Sebuah kecelakaan sepeda motor hebat berhasil digagalkan oleh seorang tukang ojek karena dia menyalakan lampu sepeda motornya di siang hari".

Satu hal yang akhirnya gue sadari : Di dunia ini cuma ada dua hal yang paling gue takutin ketika gue berada di jalanan. Yang pertama adalah preman, karena gue takut dipalakin alias dimintain duit secara paksa. Dan yang kedua adalah polisi, karena gue takut ditilang yang ujung-ujungnya sama-sama minta duit juga. Hali ini jugalah yang bikin gue jadi bertanya-tanya, kenapa ada istilah "Polisi Berpakaian Preman" tapi nggak ada istilah "Preman Berpaikaian Polisi"? Padahal kan kalo dipikir-pikir dua-duanya itu kan sama : sama-sama suka mintain duit di pinggir jalan, cuma caranya aja yang berbeda.


Baca juga

2 komentar

  1. ya lampu jauh itu buat membedakan dalam jarak tertentu antara roda empat dan roda 2, sehingga dari kejauahn pun roda 2 sudah terlihat. di luar negri peraturan ini pun sudah berlaku.

    mungkin peraturan ini diadakan krn pengendara sepeda motor terlalu "fleksibel" mengambil arah jalan.

    BalasHapus
  2. maksih sist,,,commentnya,,,

    emang bener sih gunanya buat mengurangi angka kecelakaan...tapi kalo para penggunanya tetep ga taat sama peraturan dan ugal2an di jalan ya sama juga bo'ong...

    BalasHapus

Featured Post

Catatan Hati Seorang Pengendara Sepeda Motor

Hampir lima tahun sudah saya menjadi pengguna setia jalanan di Jakarta, hampir lima tahun juga saya mulai membiasakan diri untuk menik...

Like us on Facebook

Ads