Aneh... Tapi Ya Sudahlah...

Kamis, Agustus 11, 2011

Beberapa jam yang lalu gue baru aja di off dari tempat kerjaan gue. Sedih atau nyesel? Ga, ga sama sekali. Hanya saja ada beberapa keputusan yang menurut gue ga konkrit.

Sebelum gue ngomong panjang lebar di sini, ada beberapa hal yang perlu di garis bawahi. Pertama, masalah kerajinan, kerapian, dan kedisiplinan, gue rasa gue udah menyesuaikan dengan standar yang ada, dan gue sendiri sebisa mungkin untuk selalu mematuhi peraturan yang ada. Kedua, setahu gue, ada 2 alasan kenapa orang di off : Absen sering bolong dan Gagal kejar target. Kalo masalah absensi, terhitung sejak pertama masuk (15 Juli) kemaren sampe tanggal 4 Agustus cuma bolong sekali. Dan alesan gue cukup logis. Kemaren beberapa rekan yang ketauan kurang lebih 3 kali bolos pun udah di off duluan. Sedangkan rekan gue yang lain ada yang sampe berlangganan bolos, sampe hari ini masih aman. Wewh... apa kabar keadilan?

Dan yang terakhir masalah gagal target, mungkin alasan inilah yang dipake buat nge-off in gue. Gue akui sejak pertama masuk sampe terakhir kemaren aktif, gue memang jarang dapet target. Tapi, hey.. tunggu dulu.. Gue ga sendiri... dan satu lagi poin penting : Meskipun ga sampe target, tapi pencapaian target gue belakangan ini gue mengalami peningkatan drastis dibanding minggu-minggu awal. Kalo ga percaya liat aja sendiri di form laporan gue. Bukankah itu sebuah hal yang positif? Kenapa ga berpikir kesitu?

Dan masalah sering gagal target ini gue punya alasan yang mungkin sebagian rekan gue sependapat dengan gue.

Dan alasannya adalah sebagai berikut :

1.) Di tempat kerja, kita bekerja secara berpasangan. Otomatis kerjasama sangat diperlukan. Rajin atau ga'nya pasangan kita maka akan berpengaruh terhadap hasil kerja kita. Jika pasangan kita gagal target otomatis maka kita juga akan gagal target, begitu juga sebaliknya. Jadi kalo menurut gue, jika kita menilai hanya dari satu pihak saja maka itu sangat-sangat ga adil.

2.) Jenis barang mempengaruhi hasil kerja. Maksud gue jika berbeda jenis barang yang dikerjakan, maka akan berbeda pula cara pengerjaan, waktu penyelesaian serta jumlah hasil yang di dapat.

3.) Penempatan barang mempengaruhi durasi kerja. Jika penempatan barang kurang cermat (misal : terlalu mepet dengan rak, berjajar, atau jarak antara satu barang dengan barang yang lain terlalu berdekatan maka akan berpengaruh dengan cara kerja kita. Mau ga mau kita harus rela membuang waktu yang seharusnya untuk mengeksekusi barang malah untuk merubah posisi ke yang lebih efektif.

Well. apapun keputusan yang udah diambil buat gue, ya gue terima.

Baca juga

0 komentar

Featured Post

Catatan Hati Seorang Pengendara Sepeda Motor

Hampir lima tahun sudah saya menjadi pengguna setia jalanan di Jakarta, hampir lima tahun juga saya mulai membiasakan diri untuk menik...

Like us on Facebook

Ads