Bulan ke Sepuluh... Full Magic...

Sabtu, Maret 05, 2011

Dear Elly...

Hari ini usia pacaran kita udah menginjak bulan ke Sepuluh lho... ga terasa waktu berjalan cepet banget ya?

Sepuluh bulan terakhir aku berbagi waktu denganmu, tapi entah mengapa aku baru nyadar sekarang ya? Aku baru sadar kalo kamu itu penuh dengan Magic.

Kamu inget ga pertama kali kita ketemu dulu? Entah aku yang menemukanmu atau kamu yang menemukanku, yang jelas entah mantra apa yang telah kamu amalkan, sehingga sejak pertemuan itu, sulit untuk bisa tidak mengikuti kata hati sehingga pikiranku tak mampu lepas dari sosokmu. Sepertinya mantra kamu telah berhasil mengenaiku. Kau mampu meluluhkan keangkuhanku, membuka lebar hati yang telah lama terkunci serta mencuri seluruh perhatianku.

Bagai terhipnotis oleh Romy Rafael, segala sugesti yang telah kamu kirimkan berhasil masuk ke alam pikiranku. Semakin hari terasa semakin kuat kau mempengaruhi aku, membuatku tak bisa lagi untuk berpaling ke arah lain.

Bersamamu, kau telah menyulap kehidupanku yang dulu biasa saja menjadi semakin lebih bermakna. Hanya dengan sedikit trik, kau mampu lenyapkan kesepian yang telah lama kuderita, kau mampu merubahnya menjadi penuh dengan keindahan.

Layaknya Uya Kuya dengan hipnotis kejujurannya, hanya denganmu aku merasa bebas mengeluarkan segala uneg-uneg yang selama ini terpendam. Sebab, aku percaya kamu seperti kamu percaya aku.

Seperti pak Tarno, kepolosan dan kesederhanaan yang kamu miliki itulah yang juga telah membuat hatiku semakin dalam jatuh kepadamu.

Meski ada orang yang bilang cinta itu bukanlah hasil hitungan. Tapi entahlah, sebab yang aku tahu cinta itu menambah atau mengalikan, bukan mengurangi atau membagi. Benarkah cinta itu terdiri dari angka-angka? Jika benar begitu, mungkin kamu lebih hebat dari Joe Sandy yang lihai dalam bermain angka. Sebab, sampai saat ini aku masih tak tahu secara pasti berapa banyak jumlah dan hasil kali cinta yang telah kamu berikan untukku. Semua tak terhitung lagi.

Aku yakin, rasa yang kau beri untukku selama ini bukanlah suatu ilusi belaka. Aku yakin apa yang telah ku dapatkan darimu benar-benar dari hatimu yang terdalam. Sebab, aku tahu kau bukanlah sang ilusionist seperti Damian.

Sampai detik ini, ku yakin kita masih memiliki keinginan yang sama, lalui jalan yang masih sangat panjang ini bersama. Mungkin yang kita perlukan adalah hati yang sekuat Limbad, yang tegar dan tak pernah goyah menghadapi segala apapun rintangan yang datang.

Baca juga

2 komentar

Featured Post

Catatan Hati Seorang Pengendara Sepeda Motor

Hampir lima tahun sudah saya menjadi pengguna setia jalanan di Jakarta, hampir lima tahun juga saya mulai membiasakan diri untuk menik...

Like us on Facebook

Ads